(Artikel ini disarikan dari
Seminar Keuangan Publik Syariah IEF 2012 Pembicara Sunarsip)
1.
Situasi Krisis Ekonomi dan Keuangan Global Terkini
·
Penurunan
Ekonomi Global
Krisis keuangan
Eropa belum menunjukkan tanda-tanda
akan berakhir. Jerman dan
Perancis yang selama ini diandalkan
sebagai penyelamat Krisis Eropa belum menemukan solusi terbaik. Krisis Eropa berdampak terhadap pertumbuhan
ekonomi dunia yang semakin melambat
(slowing growth). Hampir semua lembaga pemeringkat ekonomi dunia menurunkan peringkat hutang negara
negara Eropa dan kemungkinan selanjutnya
adalah AS.
·
Meningkatnya
Tingkat Kemiskinan Dunia
Situasi ini
disebabkan oleh tingginya tingkat pengangguran
·
Krisis Iklim
Rusaknya lingkungan serta ancaman Global Warming
2.
Tata Ekonomi dan Keuangan Baru Pasca Krisis Ekonomi Global
Negara-negara berkembang akan menjadi pemeran
kunci di dunia multipolar
- Multipolaritas
ü Adanya lebih dari dua
kiblat pertumbuhan global dalam waktu yang sama
• Dulu à Kiblat Ekonomi global bertumpu pada AS, Eropa, dan Jepang
• Sekarang à Kiblat Ekonomi Global menyebar menjadi AS, China (plus BRIC), Eropa,
Jepang
• Multipolaritas Mata Uang
global: dari Dollar AS dan Yen à Dollar AS, Euro, Yen,
dan Renminbi
- Kiblat-kiblat pertumbuhan
ü Negara yang mendorong
pertumbuhan global dikarenakan oleh: (a) ukuran (b) dinamika (c) hubungan
dengan negara-negara lain di seluruh dunia
- Pada 2025, negara-negara seperti Brazil, India, Indonesia, Korea and
Rusia akan setara dengan China dan negara maju sebagai pusat pertumbuhan
global
Bagaimana dengan ekonomi islam ?
3.
Dasar-Dasar Ekonomi Islam
Krisis Eropa dan
sebelumnya Krisis di Amerika mengambarkan rentannya perekonomian yang ditopang
prinsip-prinsip Ribawi. Sudah saatnya dunia menjadikan ekonomi Syariah sebagai
break-trough dalam menghadapi krisis ekonomi global .
Berdasarkan QS Al-Baqarah: 275-278
terdapat 3 pilar ekonomi Islam yang
berkaitan antara satu dengan yang lainnya, yang perlu dibangun dan digerakkan
secara bersama-sama oleh semua komponen umat dan bangsa. Ketiga komponen pilar
tersebut yaitu:
a. Sektor riil, seperti kegiatan
usaha/perdagangan, bisnis.
b. Sektor moneter, seperti Lembaga
Keuangan Syariah (LKS), dll.
c. Sektor Zakat dan sektor voluntary
lainnya, seperti infaq/sedekah dan wakaf.
4.
Tantangan Indonesia Dalam Menghadapi Tata Ekonomi Baru Pasca Krisis
Global
·
Berdasarkan World Development Report 2011, dari data hasil survey
yang dilakukan pada tahun 2007, jumlah penduduk yang hidup dengan <$1,25 per
hari mencapai 29,4%, (atau sekitar 66,34 juta jiwa). Sementara itu, jumlah
penduduk yang hidup dengan <$2 per hari mencapai 60% (atau sekitar 135,39
juta jiwa).
·
Sementara itu dibandingkan hasil survey
yang dilakukan pada tahun 2005, dapat ditemukan bahwa jumlah penduduk
yang hidup dengan <$1,25 per hari mencapai 21,4%, lebih rendah dibanding
hasil survey 2007, atau mencapai sekitar 47,05 juta jiwa, sedangkan jumlah
penduduk yang hidup dengan <$2 per hari mencapai 53,8%, lebih rendah
dibanding hasil survey 2007, atau mencapai sekitar 118,3 juta jiwa.
5.
Posisi Indonesia Dalam Landscape Keuangan Islam Global
q Pasar Domestik
Ø Penduduk muslim terbesar di dunia (227 juta);
Ø Kekayaan alam yang dapat mendukung stabilitas
pertumbuhan ekonomi dan keuangan;
Ø Budaya sosial Indonesia ttg bagi hasil (maro, mertelu) sangat sejalan dengan prinsip bagi hasil dlm perbankan
syariah;
Ø Hasil riset & survey Bank Indonesia
menunjukkan tingginya minat masyarakat terhadap bank syariah (89% menerima
prinsip syariah)
Ø Islamic banking orientation for real sector is
very suitable for Indonesian economic development
q Pasar Global
Ø Penduduk muslim dunia sebesar 1.3 milyar, sekitar 20% dari jumlah penduduk à
pangsa GDP lebih dari 10% GNP dunia.
Ø Pertumbuhan islamic finance
secara global lebih besar dari pada sektor keuangan
konvensional.
Ø Perkembangan islamic
finance meliputi muslim dan non-muslim, dan
negara-negara non muslim seperti UK,
USA, Singapore, Luxembourg, Germany, Thailand and Russia.
Ø Islamic finance terdapat di > 75 negara dengan total
aset sekitar 1.3 triliun USD.
Dipenghujung tahun
2011 perekonomian Indonesia dianggap “uniquely” ditengah-tengah krisis
ekonomi dunia yang sedang berlangsung. Peningkatan peringkat perekonomian
Indonesia oleh lembaga pemeringkat dunia Fitch harus digunakan sebagai
stepping stones pertumbuhan yang berkelanjutan dan berkualitas.
Indonesia sebagai negara Islam terbesar harus
menjadikan perubahan global untuk
kebangkitan ekonomi syariah beserta
turunannya.
0 komentar:
Posting Komentar