"Silaturrahim" di Temilreg 2013

Posted by Sharia Accounting and Finance Forum On Minggu, Maret 17, 2013 No comments


Oleh : ‘Aisyah Nurul Fithri (Bidang Infodia SAFF STAN)

Mengikuti kegiatan Temu Ilmiah Regional (Temilreg) dapat dikatakan sebagai sebuah ketidaksengajaan sekaligus kenekatan. Sehari sebelum memutuskan mengikuti lomba tersebut, saya baru saja kalah dari lomba akuntansi di salah satu PTN Jabodetabek. Ketika saya membaca ulang seluruh pesan singkat yang dikirim teman-teman pada saat lomba di PTN tersebut, saya menemukan adanya pemberitahuan mengenai lomba Temilreg. “Iseng”, saya menghubungi Diena yang sebelumnya mengirimkan pesan tersebut untuk menanyakan siapa peserta lomba tersebut. Diena memberitahukan bahwa yang akan mengikuti lomba tersebut adalah ia dan Afina. Spontan, langsung saja saya balas pesan tersebut, “ikutan dong Dien..”. Dan jadilah kami bertiga se-tim dalam kompetisi Temilreg.




Hal ini merupakan kali pertama bagi saya mencoba kompetisi di bidang syariah seperti Temilreg. Walaupun belum merasakan masa recovery dari lomba akuntansi di PTN sebelumnya, saya yakin bahwa kesempatan itu tidak bisa menunggu. Pilihannya hanya dua, diambil atau dilewatkan. Dan saya putuskan untuk mengambilnya. Temilreg memiliki 3 tahap seleksi yaitu tes tulis dan presentasi essay yang sifatnya kumulatif, cerdas cermat, dan konferensi.

Untuk mengikuti tahap awal, salah satu persyaratan yang diberikan adalah membuat essay dengan tema “Green Economy as a true Sharia Economy”. Disini kami bekerja sama dengan beberapa pembagian tugas, saya dibagian ide dan pengembangan kerangka, Diena dibagian konten syariah, Afina dibagian referensi ilmiah. Setelah pembuatan essay yang selesai (kurang beberapa menit dari deadline jam pengumpulan via email), kami segera bermusyawarah mengenai kedudukan ketua Tim. Dan setelah mempertimbangkan beberapa aspek, akhirnya saya menyetujui keputusan bahwa saya yang akan menjadi ketua tim. Di sini, ketua tim memiliki tugas untuk mempresentasika essay yang telah di buat dihadapan juri setelah dilakukannya tes tulis. Selain itu, kami juga mempelajari beberapa materi ekonomi syariah untuk mempersiapkan diri terhadap tes tulis. Sejujurnya saya merasa pengetahuan syariah saya sangat minim. Akan tetapi, saya berusaha setidaknya mempelajari dasar ekonomi syariah secara global. Setiap kali merasa banyak materi yang belum kami bisa, saat itu juga kami kembali mengingatkan niat awal "silaturrahim.. kalau rezeki nggak bakal kemana"
Hari yang ditunggu pun tiba, Sabtu 9 Maret 2013, yaitu waktu untuk dilakukannya penyisihan awal. Saya, Diena, dan Afina duduk secara terpisah untuk mengerjakan soal yang diujikan secara individu. Nilai yang diperoleh akan berkontribusi 30% dari total akumulasi nilai tahap penyisihan. Setelah mengerjakan soal tes tulis, kami dipersilahkan ishoma dan mempersiapkan diri untuk presentasi. Nilai presentasi essay ini berkontribusi 70% untuk penilaian pada tahap penyisihan.Tidak lama setelah ishoma, kami melakukan presentasi. Saya mewakili tim SAFF STAN memaparkan ide dari essay yang telah dibuat. Dari ide terakhir kami mengenai kualitas manajemen industri yang menggunakan p;embiayaan syariah, salah satu juri terlihat tertarik dan memberikan pertanyaan seputar ide tersebut kepada kami. Keesokan harinya pihak Fossei memberikan pengumuman 12 peserta yang lolos untuk melanjutkan ke tahap cerdas cermat. Dan Alhamdulillah, tin SAFF STAN menjadi salah satu tim yang lolos di tahap berikutnya.
Seleksi cerdas cermat dilaksanakan pada hari senin, 13 Maret 2013 karena saya sudah pernah tidak masuk kuliah KSPK akibat sedang mengikuti lomba ke salah satu PTN. Akhirnya saya tidak berangkat cerdas cermat. Hanya doa yang mengiring langkah Diena dan Ina. Hal yang menarik adalah, alhamdulillah walaupun kala itu hanya 2 orang mewakili tim SAFF STAN untuk cerdas cermat dan diambil 3 besar, tim SAFF STAN menjadi salah satunya.
Kami bertiga mempersiapkan diri untuk mempresentasikan slide sesuai ketentuan panitia yang diperuntukkan bagi para finalis (3 besar). Kami juga sempat melakukan diskusi dengan seorang tentor bernama kak Deny yang sedang menjalani pendidikan S2 di Azzahara dan melakukan simulasi presentasi di depan teman-teman SAFF.
Saya pribadi merasa kurang maksimal pada saat konferensi. Akan tetapi, saya merasa justru banyak pengetahuan baru yang dapat saya peroleh malalui komentar juri terhadap jawaban pertanyaan saya. Ketika presentasi telah selesai dilakukan, tidak lama kemudian bapak Rifki Ismal mengumumkan ketiga juara pada final Temilreg. Dua kandidat lainnya yang berasal dari Tazkiya merupakan lawan yang tangguh, mereka lah yang akhirnya mendapat juara 1 dan 2. Walaupun mereka baru menginjak semester 4, mereka telah banyak mengetahui hadist, ayat-ayat, maupun kaidah ushul fiqh terkait ekonomi syariah. Jangan tanya bagaimana saya berusaha mengimbangi mereka. Tentu sangat berat. Yang bisa saya lakukan saat itu adalah menyampaikan pemikiran pada saat konferensi dan jawaban pertanyaan dengan pendekatan ilmiah, sebisa mungkin semuanya based on data dan logis. Sekali lagi, "silaturrahim.. kalau rezeki nggak bakal kemana.."

Berawal dengan niat silaturrahim (ini pertama kalinya saya berkompetisi dengan niat "silaturrahim" seperti yang telah diamanatkan), akhirnya kami dapat mengenal lebih banyak orang yang peduli pada ekonomi syariah. Dan kami juga mendapatkan lebih besar dari yang kami niatkan yaitu ilmu dan pengalaman. Pada akhirnya saya menyadari bahwa belajar sebanyak apapun tidak akan pernah cukup memenuhi dahaga ilmu. Dan pembelajaran itu seharusnya hadir dalam setiap fase kehidupan kita sampai dengan ke liang lahat. Karena dengan belajar, seharusnya kita mampu memperbaiki keimanan kita kepada Allah melalui pemahaman yang luas.


0 komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...